top of page

Jangan Asal Yes! 8 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menerima Tawaran Kerja

Mendapat tawaran kerja tentu terasa menyenangkan. Setelah melalui proses seleksi, wawancara, dan penantian yang panjang, akhirnya ada perusahaan yang mengatakan “kami ingin kamu bergabung”. Namun di titik ini, jangan terburu-buru untuk langsung mengatakan “ya”.


offering letter

Tidak hanya HR atau perusahaan yang perlu pertimbangan matang sebelum menerima kandidat. Kita sebagai kandidat juga perlu berpikir dengan bijak sebelum menandatangani offering letter. Keputusan ini bukan hanya soal gaji, tetapi juga menentukan arah karier, keseimbangan hidup, dan kepuasan kerja dalam jangka panjang.


Berikut delapan hal penting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan.


1. Gaji Bukan Satu-satunya Faktor


Gaji tentu penting, tetapi tidak bisa dijadikan satu-satunya alasan dalam mengambil keputusan. Menurut University of Southern California Career Center, gaji hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan paket kompensasi yang perlu dievaluasi. Kandidat disarankan untuk melihat total keseluruhan penawaran, mulai dari bonus, saham, hingga tunjangan.


Banyak orang tergoda dengan angka besar di awal tanpa melihat keseluruhan manfaat. Padahal, tunjangan kesehatan, bonus tahunan, atau fleksibilitas kerja bisa menjadi nilai tambah yang signifikan.


2. Benefit dan Fasilitas yang Ditawarkan


Benefit sering kali menjadi nilai tersembunyi dalam suatu pekerjaan. Situs Indeed menyarankan agar kandidat menilai secara menyeluruh aspek seperti jam kerja, kebijakan cuti, fleksibilitas lokasi, serta dukungan kesejahteraan karyawan.

Pastikan kamu memahami hak-hak yang kamu dapatkan, seperti asuransi kesehatan, program pengembangan diri, hingga fasilitas kerja yang mendukung produktivitas.


3. Jalur Karier dan Peluang Berkembang


Sebuah pekerjaan yang baik bukan hanya memberi gaji, tetapi juga peluang untuk bertumbuh. MIT Career Advising & Professional Development (MIT CAPD) menekankan pentingnya menilai apakah posisi tersebut mendukung pengembangan profesional.


Tanyakan apakah perusahaan memiliki program pelatihan, mentoring, atau jenjang karier yang jelas. Jika tidak, ada kemungkinan kamu akan terjebak di posisi yang sama tanpa perkembangan berarti.


4. Budaya Kerja dan Kecocokan Pribadi


Salah satu alasan utama seseorang meninggalkan pekerjaannya adalah karena budaya kerja yang tidak cocok. Portal Built In menyarankan kandidat untuk menanyakan hal-hal seperti gaya kepemimpinan, nilai-nilai perusahaan, dan kebijakan kerja fleksibel sebelum memutuskan untuk bergabung.


Cari tahu reputasi perusahaan melalui platform seperti Glassdoor atau LinkedIn. Jika banyak mantan karyawan menyoroti masalah komunikasi atau burnout, itu bisa menjadi tanda untuk berhati-hati.


5. Lokasi, Pola Kerja, dan Keseimbangan Hidup


Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi faktor penting dalam menentukan kepuasan kerja. Indeed mencatat bahwa waktu tempuh perjalanan (commute) dapat sangat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari.


Perhatikan apakah pekerjaan tersebut mengharuskan kamu bekerja secara penuh di kantor, sistem hybrid, atau remote. Pertimbangkan juga apakah waktu perjalanan ke kantor sepadan dengan manfaat yang ditawarkan.


6. Reputasi dan Stabilitas Perusahaan


Sebelum menandatangani kontrak, penting untuk mengetahui kondisi perusahaan yang akan kamu masuki. MIT CAPD menekankan pentingnya menilai stabilitas dan prospek jangka panjang perusahaan.


Khusus untuk perusahaan baru atau startup, pastikan mereka memiliki model bisnis yang jelas, pendanaan yang kuat, dan reputasi baik di industrinya. Hal ini akan mengurangi risiko ketidakpastian di masa depan.


7. Kontrak dan Syarat Kerja


Baca setiap poin dalam kontrak kerja dengan teliti. Randstad menyarankan agar kandidat memastikan semua hal yang dibicarakan selama proses rekrutmen benar-benar tercantum dalam offer letter.


Perhatikan masa percobaan, jam kerja, sistem lembur, dan klausul terkait penalti atau larangan bekerja di kompetitor. Jika perusahaan mendesak kamu untuk segera menandatangani tanpa memberi waktu membaca dengan saksama, hal itu bisa menjadi sinyal peringatan.


8. Pertimbangan Pribadi dan Intuisi


Selain faktor logis, dengarkan juga insting kamu sendiri. The Muse menulis bahwa salah satu pertanyaan penting sebelum menerima pekerjaan adalah “Apakah saya merasa nyaman dan yakin bisa berkembang di perusahaan ini?”

Jika kamu masih merasa ragu atau tidak yakin dengan lingkungan kerja yang ditawarkan, beri diri kamu waktu untuk berpikir kembali. Keputusan karier yang baik adalah keputusan yang seimbang antara logika dan perasaan.


Menerima tawaran pekerjaan bukan akhir dari proses mencari kerja, melainkan awal dari perjalanan baru. Oleh karena itu, pastikan setiap keputusan yang kamu ambil didasarkan pada pertimbangan yang matang.


Nilai tidak hanya dari sisi gaji, tetapi juga budaya kerja, keseimbangan hidup, peluang berkembang, dan perasaanmu terhadap perusahaan tersebut. Pekerjaan yang baik bukan hanya memberikan penghasilan, tetapi juga memberi ruang untuk tumbuh dan menjaga keseimbangan dalam hidup.

Comments


bottom of page