Seberapa Bahaya Penggunaan VPN?
- Indri S
- Nov 28
- 2 min read
Jawabannya simpel: VPN bisa sangat aman, atau sangat berbahayasemua tergantung jenis VPN-nya, reputasi providernya, dan bagaimana kamu memakainya. Banyak orang terlalu percaya diri, seolah VPN adalah “tameng absolut”. Faktanya, kalau salah pilih, VPN malah jadi sumber masalah baru.

1. VPN Gratis = Risiko Tinggi
Kategori ini yang paling sering bikin orang celaka. Banyak VPN gratis dibangun bukan untuk keamanan, tapi untuk monetisasi data.
Mereka bisa:
mengumpulkan data browsing, bahkan yang sensitif,
menjual data ke pengiklan dan broker data,
menyuntik iklan, tracker, atau malware,
menyimpan log aktivitas, meskipun iklannya selalu bilang no logs.
Logikanya sederhana: kalau kamu nggak bayar, berarti kamu yang dibayar jadi produknya.
2. Server VPN yang Tidak Aman Bisa Bocorin Data
VPN tetap bisa gagal melindungi kamu kalau infrastrukturnya kacau.
Risiko yang sering terjadi:
IP asli bocor lewat DNS leak atau WebRTC leak,
server salah konfigurasi, membuka akses ke pihak ketiga,
data disimpan tanpa enkripsi, gampang dicuri,
dan kalau provider kena breach, data pengguna ikut nyangkut.
Hasilnya: kamu merasa aman padahal data kamu jalan-jalan tanpa kamu tahu.
3. Banyak VPN Palsu di Play Store/App Store
Ini yang bahaya tapi sering diremein. Ada banyak VPN dengan nama keren, rating tinggi, tapi sebenarnya:
spyware,
keylogger,
aplikasi pencuri data,
atau aplikasi gelap yang ngirim trafik ke negara tertentu untuk tujuan intelijen.
Yang bikin ngeri: banyak orang instal karena “kelihatannya aman”.
4. VPN Bukan Jaminan Anonimitas Total
VPN cuma memindahkan kepercayaan dari ISP ke penyedia VPN.Artinya: kamu tetap bergantung penuh pada integritas provider.
Kalau providernya murahan atau shady, justru mereka yang dapat semua:
situs apa yang kamu buka,
pola aktivitas,
metadata koneksi.
Banyak orang percaya “makin aman pakai VPN”, padahal mereka cuma ganti orang yang ngintipin trafik mereka.
5. Di Dunia Kerja, Pakai VPN Pribadi Bisa Jadi Pelanggaran Serius
Dalam konteks profesional, ini bukan cuma soal keamanan—tapi soal compliance.
Pakai VPN pribadi untuk akses data kantor bisa:
membuka celah kebocoran data,
melanggar standar keamanan seperti ISO 27001, NIST, SOC 2,
dianggap bypass kebijakan perusahaan,
dan bikin jaringan kantor rentan.
Di beberapa perusahaan, ini bisa masuk kategori pelanggaran berat.
6. Risiko Malware & Phishing Tetap Tinggi
VPN itu bukan antivirus.Bukan anti-phishing.Bukan anti-malware.
Banyak VPN “gratis atau abal-abal” pakai:
proxy publik,
server yang tidak diaudit,
jalur tidak terenkripsi antar-node.
Ini bikin kamu makin rentan terhadap:
serangan malware,
phishing,
hijacking trafik.
VPN hanya melindungi jalur koneksi, bukan isi kontennya.



Comments