top of page

Hati-hati! Marak Pencurian Data Pribadi Dari Loker Scam

Di era digital sekarang ini, informasi lowongan pekerjaan sangat mudah ditemui di platform online manapun. Contohnya: media sosial seperti Instagram, LinkedIn, X, Facebook, ataupun TikTok; dan juga platform job portal seperti Jobstreet, Indeed, Glints, Pintarnya, KitaLulus, dan masih banyak lagi.


Akses terhadap informasi lowongan pekerjaan yang semakin mudah didapatkan oleh masyarakat memang merupakan nilai plus. Namun, ada juga sisi negatif yang muncul, yaitu makin maraknya informasi lowongan kerja palsu alias loker scam.


Biasanya, sasaran dari loker scam ini adalah jobseeker muda, khususnya Gen Z, karena mereka lebih sering mengakses informasi lowongan kerja melalui media sosial dan job portal online.


scam


Apa Tujuan Mereka Memasang Info Lowongan Pekerjaan Palsu atau Scam?


Oknum yang memasang atau menyebarkan informasi lowongan palsu bertujuan untuk mencuri data pelamar. Bahayanya, data-data tersebut digunakan untuk kejahatan atau kepentingan pribadi.


Kenapa Info Lowongan Kerja Palsu atau Scam Berbahaya?


Banyak Gen Z belum menyadari dampak dari melamar ke lowongan palsu. Dampaknya bukan hanya penipuan uang atau teror melalui telepon, tapi ini soal pencurian data pribadi. Data yang dicuri seperti KTP, NPWP, foto selfie, bahkan slip gaji bisa dimanfaatkan untuk:


  1. Pengajuan pinjaman online

  2. Pembuatan akun palsu untuk transaksi ilegal

  3. Dijual ke pihak ketiga untuk keperluan spam atau kejahatan digital lainnya


Berdasarkan laporan dari Bisnis.com, ada banyak korban yang mendadak memiliki hutang karena data mereka digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab setelah melamar ke lowongan kerja palsu.

Ciri-ciri Info Lowongan Kerja Palsu atau Scam yang Harus Dihindari


Agar terhindar dari pencurian data, kenali beberapa tanda informasi lowongan kerja palsu berikut ini menurut Jobstreet, Tempo, dan Privy:


  1. Meminta Data Pribadi Berlebihan di Awal

    Baru melamar, belum masuk tahap interview, pelamar sudah diminta data pribadi secara berlebihan seperti KTP, NPWP, buku tabungan, hingga swafoto dengan KTP. Waspadai jika menemui loker seperti ini.


  2. Gaji Tidak Masuk Akal

    Jika menemukan lowongan kerja dengan gaji tinggi tapi syaratnya terlalu mudah, perlu diwaspadai. Mustahil mendapatkan gaji besar dengan kualifikasi yang sangat minim.


  3. Proses Rekrutmen Cepat dan Tidak Profesional

    Tidak ada tahap wawancara kerja atau semua proses hanya dilakukan via WhatsApp atau Telegram tanpa kejelasan prosedur resmi.


  4. Domain Email Perusahaan Tidak Resmi

    Perusahaan profesional biasanya memakai domain email resmi (misal: @namaperusahaan.com atau @namaperusahaan.co.id). Meski ada perusahaan kecil yang masih pakai domain gratisan, kamu tetap harus riset dulu sebelum melamar.


  5. Meminta Uang

    Perusahaan tidak pernah meminta uang dalam proses perekrutan. Alasan seperti biaya registrasi, pelatihan, atau seragam tetap harus diwaspadai.


Apa yang Bisa Dilakukan?


Jika kamu curiga dengan lowongan kerja yang akan kamu lamar, atau pernah mengirim data ke loker mencurigakan, segera:


  • Hubungi pihak berwenang atau laporkan ke platform tempat kamu menemukan lowongan tersebut

  • Pantau akun dan data digitalmu secara berkala, serta aktifkan autentikasi ganda

  • Gunakan platform kerja terpercaya dan selalu lakukan verifikasi terhadap perusahaan tujuan


Kamu juga bisa membatasi informasi pribadi yang diunggah ke internet dan hindari mengirim dokumen sensitif tanpa perjanjian kerja resmi.


Jangan biarkan semangat cari kerja membuat kamu lengah. Info lowongan palsu makin canggih dan terstruktur dan targetnya untuk mencuri data pribadi jobseeker dan menyalahgunakannya. Waspadai ciri-cirinya, dan jaga data pribadimu seperti kamu menjaga dompet di transportasi umum. Kalau sampai bocor, efeknya bisa panjang dan rumit.

Comments


bottom of page