top of page

Viral! Berita ASN Tak Masuk Kerja 10 Tahun: Dampaknya Lebih Besar dari Sekadar Absensi

Baru-baru ini, publik dihebohkan oleh berita yang cukup mengagetkan. Enam Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, dikabarkan tidak masuk kerja selama hampir 10 tahun. Meski begitu, mereka tetap menerima gaji bulanan selama bertahun-tahun. Kasus ini menjadi viral karena menimbulkan banyak pertanyaan, bagaimana bisa? Tapi di balik kehebohan tersebut, ada pesan penting yang patut kita renungkan, yaitu soal etos kerja dan kedisiplinan sebagai fondasi utama dalam membangun karier.


Absensi Bukan Sekadar Angka


absen

Dalam dunia kerja, kehadiran bukan hanya sekadar hadir secara fisik di kantor. Kehadiran adalah simbol komitmen, tanggung jawab, dan profesionalisme. Jika seseorang absen tanpa alasan selama beberapa hari saja, tentu akan berdampak pada ritme kerja tim. Apalagi jika dilakukan selama bertahun-tahun.


Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, ASN yang tidak masuk kerja selama 10 hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah bisa dikenai hukuman disiplin berat, termasuk pemberhentian. Jadi, kasus ini bukan hanya soal administrasi, tapi menyangkut integritas sebagai pekerja publik.


Etika Kerja, Cerminan Diri di Dunia Kerja yang Profesional


Etika kerja adalah sekumpulan nilai dan prinsip yang menjadi pedoman perilaku dalam bekerja. Mengutip artikel dari MyRobin.id, “Etika kerja mencerminkan nilai, kepribadian, dan tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannya.”


Seseorang yang menjaga etika kerja dengan baik biasanya dikenal sebagai pribadi yang:


  1. Bertanggung jawab terhadap tugasnya

  2. Dapat dipercaya oleh atasan dan rekan kerja

  3. Memiliki disiplin waktu dan sikap

  4. Berkomitmen untuk terus berkembang


Sebaliknya, jika kita terlihat malas, sering bolos, atau tidak memberikan kontribusi nyata, maka kepercayaan itu akan runtuh. Bahkan, reputasi yang rusak bisa terbawa ke pekerjaan lain di masa depan.


Reputasi Baik Dibangun Pelan-Pelan, Tapi Bisa Hancur Sekejap


Dalam dunia kerja, reputasi adalah salah satu aset paling berharga. Sayangnya, reputasi yang buruk jauh lebih cepat menyebar dibandingkan reputasi yang baik. Ketika seseorang dikenal tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, atau bahkan dianggap memanfaatkan sistem, maka label negatif itu akan sulit dihapus.


Dampaknya tidak hanya pada lingkungan kerja saat ini, tapi juga bisa menyulitkan saat ingin mencari pekerjaan baru. Banyak perusahaan yang kini menaruh perhatian lebih terhadap rekam jejak kandidat, baik melalui referensi, media sosial, maupun platform profesional lainnya.


Disiplin Adalah Kunci Bertahan dan Tumbuh di Dunia Kerja


Menerapkan etika kerja dan disiplin bukan hanya soal menyenangkan atasan. Ini adalah bagian dari investasi jangka panjang untuk masa depan karier. Pekerja yang disiplin, bisa diandalkan, dan konsisten dalam performa biasanya akan lebih cepat naik jabatan, dipercaya menangani proyek penting, atau bahkan ditawari peluang yang lebih besar.


Sebaliknya, meskipun seseorang memiliki keahlian tinggi, tapi jika tidak disiplin, maka akan sulit bersaing di dunia kerja yang makin kompetitif.



Jangan Remehkan Pentingnya Etika dan Disiplin di Dunia Kerja


Kasus ASN yang absen selama bertahun-tahun bukan hanya menjadi ironi, tapi juga peringatan bahwa menjaga etos kerja adalah tanggung jawab setiap individu. Apa pun posisi atau jenis pekerjaan kita, hadir, memberi kontribusi nyata, dan menjaga kepercayaan adalah hal-hal mendasar yang harus dijunjung tinggi.


Karier yang baik tidak dibangun dalam semalam, tapi dibangun setiap hari, dari hal-hal kecil seperti datang tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan tanggung jawab, dan menghormati sistem kerja yang berlaku.

1 Comment


Kiara semesania
Kiara semesania
4 days ago

Link kabar4d adalah bandar sportbook terpercaya dan terpopuler tahun ini!

Like
bottom of page