top of page

Stop Jadi Konsumtif! Saatnya Investasi Meski Gaji UMR

Buat kamu yang merasa gaji pas-pasan atau bahkan mepet UMR, investasi sering kali terdengar seperti kemewahan yang belum perlu. Tapi justru di sinilah letak kesalahpahaman yang harus diluruskan. Investasi bukan hanya untuk mereka yang punya gaji besar. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mulai berinvestasi bahkan dari nominal kecil, dan menuai hasil besar di masa depan.



contoh dari logam mulia untuk investasi

Pentingnya Investasi Mulai dari Sekarang


Menurut Tanamduit, salah satu kunci utama dalam mengatur keuangan dengan gaji UMR adalah disiplin mengalokasikan pengeluaran. Dalam artikelnya, disebutkan bahwa "menyisihkan dana di awal setelah gajian, bukan di akhir bulan, akan membuat kamu lebih konsisten." Hal ini penting agar investasi tidak hanya menjadi wacana belaka.


Gaji UMR, Bukan Halangan untuk Investasi


IDN Times juga menekankan bahwa kamu bisa memulai investasi meski gaji terbatas, dengan langkah-langkah sederhana seperti:


  • Membuat anggaran pengeluaran bulanan.

  • Menentukan tujuan investasi.

  • Memilih instrumen investasi yang sesuai.

  • Memulai dari nominal kecil, seperti reksa dana mulai dari Rp10.000.


Young on Top bahkan menyarankan untuk memilih produk investasi berisiko rendah bagi pemula, seperti emas atau reksa dana pasar uang, sebelum mencoba investasi yang lebih tinggi risikonya seperti saham atau crypto.


Efek Compounding: Alasan Kenapa Harus Mulai Investasi Dini


Inilah bagian penting yang sering terlewat: compounding effect. Efek ini terjadi saat keuntungan dari investasi kamu akan menghasilkan keuntungan lagi, sehingga nilainya terus bertumbuh seiring waktu.


Investbro menjelaskan, "semakin cepat kamu mulai, semakin besar efek pengganda yang kamu rasakan di masa depan." Misalnya, jika kamu rutin menabung Rp500.000 per bulan dengan imbal hasil 10% per tahun, dalam 10 tahun uangmu bisa tumbuh menjadi lebih dari Rp100 juta, bukan karena kamu menabung banyak, tapi karena waktu dan efek compounding yang bekerja.


Bagaimana dengan Investasi Bitcoin?


Bitcoin memang sering dibicarakan sebagai instrumen investasi berisiko tinggi tapi juga berpotensi tinggi. Dulu, harga Bitcoin hanya sekitar USD 0,003 pada awal kemunculannya di tahun 2009. Namun kini, nilainya telah melonjak drastis hingga menyentuh puluhan ribu dolar per keping. Menurut Katadata, “Bitcoin sempat menyentuh harga tertingginya lebih dari Rp900 juta per keping pada tahun 2021.”


Namun, investasi di Bitcoin juga memiliki risiko yang tinggi karena volatilitas harga yang ekstrem. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi pemula untuk memahami terlebih dahulu karakteristik instrumen ini dan hanya mengalokasikan dana yang sanggup untuk hilang.


Jadi, Masih Mau Jadi Generasi Konsumtif?


Investasi adalah bentuk cinta diri di masa depan. Dengan membiasakan diri berinvestasi sejak dini, kamu tidak hanya membangun kestabilan finansial, tapi juga membantu dirimu untuk berhenti dari siklus hidup konsumtif yang melelahkan.


Mulailah dari kecil, konsisten, dan biarkan waktu serta compounding effect bekerja untukmu. Masa depanmu dimulai hari ini, bukan nanti!

Comentários


bottom of page